SUNAT METODE SMART KLAMP

Metode ini menggunakan alat dari plastik untuk menjepit kulup penis secara melingkar sebelum dipotong, sehingga resiko perdarahan sangat diminimalisir setelah pemotongan. Dengan penjepit yang terpasang terus sampai kurang lebih lima hari maka fungsi jahitan dan verban luka sudah tergantikan oleh jepit plastik berbentuk cincin ini, sehingga tidak perlu lagi jahitan dan verban. Juga ternyata jepitan utuh melingkar telah menjadikan luka potongan kulup telah kehilangan ujung syaraf penghantar nyeri sehingga pasien tidak merasakan sakit setelah habis efek obat anestesi, pasien hanya merasa adanya ganjalan di leher penis. Dengan demikian pasien bebas beraktivitas seperti sebelumnya, pakai celana dalam, mandi, berenang dan bisa masuk sekolah dengan menggunakan pakaian seragamnya.

  1. H. Muhammad Wahid adalah pioner penggunaan alat ini di Jawa Timur. Pada tahun 2006 trainer dari Malaysia datang ke Jawa Timur untuk mengadakan baksos dan pelatihan di Rumah Sakit Pelabuhan. Dr. H. Muhammad Wahid duduk sebagai asisten intruktur karena sebelumnya selama 3 tahun telah berpengalaman menggunakan alat sejenis yaitu tara klamp. Yang menjadikan metode ini populer adalah hasil pasca sunat yang spektakuler yaitu anak yang disunat tidak lagi menggunakan sarung berhari-hari dan tetap tinggal di rumah meski musim liburan, tetapi berpakaian biasa dan tetap bisa ikut rekreasi keluarga. Bahkan pernah dilaporkan kepada pimpinan klinik bahwa setelah disunat ikut kegiatan camping selama 5 hari di bumi perkemahan di Jawa Tengah.

Kecepatan waktu pelaksaan sunat metode ini selain dipengaruhi oleh sederhananya metode, tetapi juga oleh skill pelaksananya. Dr. H. Muhammad Wahid sering diundang sunatan masal sebanyak 30 anak diselesaikan dalam waktu 3 jam sendirian hanya dibantu oleh 3 orang asisten. Cepatnya waktu seorang anak di tempat tidur khitan sangat menghibur dan mempersingkat durasi stress anak dan keluarganya.